Sejarah Kabupaten Kebumen

Geografi

Secara geografis, Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedangkan pada bagian utara berupa pegunungan dan perbukitan yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu Selatan. Sementara itu di barat wilayah Gombong, terdapat Kawasan Karst Gombong Selatan sebuah rangkaian pegunungan kapur yang membujur hingga pantai selatan berarah utara-selatan. Daerah ini memiliki lebih dari seratus gua berstalaktit dan stalagmit. Sementara itu panjang pantai sekira 53 Km yang sebagian besar merupakan pantai dengan fenomena gumuk pasir. Sungai terbesar di Kabupaten Kebumen adalah Sungai Luk Ulo, Sungai Jatinegara, Sungai Karanganyar, Sungai Kretek, Sungai Kedungbener, Sungai Kemit, Sungai Gombong, Sungai Ijo, Sungai Kejawang, dan Kali Medono.


Luas wilayah dan penggunaan


Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah sebesar 158.111, 50 ha atau 1.581, 11 km² dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah.
  • Dari luas wilayah Kabupaten Kebumen, tercatat 49.768, 00 hektare atau sekitar 31, 04% sebagai lahan sawah dan 108, 343.50 hektare atau 68.96% sebagai lahan kering.
  • Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah beririgasi teknis dan hampir seluruhnya (46, 18%) dapat ditanami dua kali dalam setahun, sebagian lagi berupa sawah tadah hujan (37, 82%) yang di beberapa tempat dapat ditanami dua kali dalam setahun, serta 11, 25% lahan sawah beririgasi setengah teknis dan sederhana.
  • Lahan kering digunakan untuk bangunan seluas 40.985, 00 hektare (37, 73%), tegalan/kebun seluas 33.777, 00 hektare (33, 57%) serta hutan negara seluas 22.861, 00 hektare (21, 08%) dan sisanya digunakan untuk padang penggembalaan, tambak, kolam, tanaman kayu-kayuan, serta lahan yang sementara tidak diusahakan dan tanah lainnya.

Perbatasan[sunting | sunting sumber]

UtaraKabupaten Banjarnegara
SelatanSamudra Hindia
BaratKabupaten Banyumas dan kabupaten Cilacap
TimurKabupaten Wonosobo dan kabupaten Purworejo

Sejarah rakyat


Alun-Alun Kota Kebumen
Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram pada zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer.
Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di Desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.
Adapun selain daripada tokoh di atas, ada seorang tokoh legendaris pula dengan nama Joko Sangrib, ia adalah putra Pangeran Puger / Pakubuwono I dari Mataram, dimana ibu Joko Sangrib masih adik ipar dari Demang Honggoyudo di Kuthawinangun. Setelah dewasa ia memiliki nama Tumenggung Honggowongso, ia bersama Pangeran Wijil dan Tumenggung Yosodipuro I berhasil memindahkan keraton Kartosuro ke kota Surakarta sekarang ini. Pada kesempatan lain ia juga berhasil memadamkan pemberontakan yang ada di daerah Banyumas, karena jasanya kemudian oleh Keraton Surakarta ia diangkat dengan gelar Tumenggung Arungbinang I, sesuai nama wasiat pemberian ayahandanya. Dalam Babad Kebumen keluaran Patih Yogyakarta, banyak nama di daerah Kebumen adalah berkat usulannya. Di dalam "Babad Mataram" disebutkan pula Tumenggung Arungbinang I berperan dalam perang Mataram/Perang Pangeran Mangkubumi, saat itu ia bertugas sebagai Panglima Prajurit Dalam di Karaton Surakarta[2].

Pembagian administratif

Kabupaten Kebumen terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 449 desa dan 11 kelurahan dengan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 1.930 buah dan dibagi menjadi 7.027 buah Rukun Tetangga (RT). Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kebumen. Di samping Kecamatan Kebumen, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah GombongKaranganyarKutowinangunAyahPetanahan serta Prembun.
Banyaknya Wilayah Administratif di Kabupaten Kebumen tahun 2006-2008
Uraian200620072008
Jumlah kecamatan262626
Jumlah desa449449449
Jumlah kelurahan111111
Jumlah RW1.8771.9261.930
Jumlah RT6.7556.9637.027

Pegawai Negeri Sipil

Pada tahun 2008 di Kabupaten Kebumen tercatat jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Otonom sebanyak 14.321 orang dan PNS Instansi Vertikal sebanyak 1.846 orang sehingga jumlah PNS secara keseluruhan sebanyak 16.167 orang. Dari jumlah tersebut 57, 86% adalah PNS laki-laki, dan PNS perempuan sebanyak 42, 14%.

Daftar pemimpin Kebumen

Nama-Nama Tumenggung/Adipati/Bupati yang pernah memimpin Kebumen
No.NamaTahunNama Daerah
1Panembahan Bodronolo1642-1657Panjer
2Hastrosuto1657-1677Panjer
3Kalapaking I1677-1710Panjer
4KRT. Kalapaking II1710-1751Panjer
5KRT. Kalapaking III1751-1790Panjer
6KRT. Kalapaking IV1790-1833Panjer
7KRT. Arungbinang IV1833-1861Panjer
8KRT. Arungbinang V1861-1890Kebumen
9KRT. Arungbinang VI1890-1908Kebumen
10KRT. Arungbinang VII1908-1934Kebumen
11KRT. Arungbinang VIII1934-1942Kebumen
12R. Prawotosoedibyo S1942-1945Kebumen
13KRT. Said Prawirosastro1945-1947Kebumen
14RM. Soedjono1947-1948Kebumen
15R.M. Istikno Sosrobusono1948-1951Kebumen
16R.M. Slamet Projorahardjo1951-1956Kebumen
17R. Projosudarto1956-1961Kebumen
18R. Sudarmo Sumohardjo1961-1963Kebumen
19R.M. Suharjo Notoprojo1963-1964Kebumen
20DRS. R. Soetarjo Kolopaking1964-1966Kebumen
21R. Suyitno1966-1968Kebumen
22Mashud Mertosugondo1968-1974Kebumen
23R. Soepeno Soerjodiprodjo1974-1979Kebumen
24DRS. H. Dadiyono Yudoprayitno1979-1984Kebumen
25Drs. Iswarto1984-1985Kebumen
26H. M.C. Tohir1985-1990Kebumen
27H.M. Amin Soedibyo1990-1995Kebumen
28H.M. Amin Soedibyo1995-2000Kebumen
29Dra. Rustriningsih, M.Si2000-2005Kebumen
30Dra. Rustriningsih, M.Si2005-2008Kebumen
31K.H. Nashiruddin Al Mansyur2008-2010Kebumen
32H. Buyar Winarso, SE2010-2015Kebumen
33Drs. HM Arif Irwanto, MSi2015-2016Kebumen
34Ir. H. Mohammad Yahya Fuad, SE2016-sekarangKebumen

PROFIL PENULIS



Nama : AMMAR SHOLEH ARYANTO
Nim : 17.11.0116



Nama : TRI HASTOMO
Nim : 17.11.0058



Nama : BRILIAN ALFAIN NUSA BAKTI
Nim : 17.11.0067



Nama : GAGAH WINASIS
Nim : 17.11.0117



Nama : ZSA ZSA GRACIA SUPRIANTO
Nim : 17.11.0183

Pantai Gebyuran

Pantai Gebyuran Kebumen (Foto : @danifozyl)
Masih berada di Kecamatan Ayah, lebih tepatnya di desa Pasir ada sebuah pantai mungil yang wajib kamu kunjungi. Pantai ini bernama Pantai Gebyuran yang terletak di sebelah barat Tanjung Karang Penganten atau sekitar 800 meter tenggara Pantai Pasir.

Pesisir pantainya memang tak terlalu luas dengan ukuran tidak lebih dari 100 meter. Ditambah lokasinya yang terjepit membuat pantai ini belum banyak terjamah oleh para wisatawan. Pantai ini memiliki pemandangan yang indah dengan ombak yang lebih landai lantaran banyak karang yang menjadi pemecah ombak alami di tengah laut.

Karena masih tergolong sepi, kamu akan merasakan sensasi di pantai pribadi. Dengan tebing-tebing batu yang tinggi membuat Pantai Gebyuran semakin pas untuk menenangkan diri.

Oya, di sekitar objek wisata ini terdapat ceruk kecil yang mirip goa. Mungkin kamu bisa berteduh di balik ceruk ini. Pantai Gebyuran juga terkenal dengan pesona senja yang sangat cantik.

Goa Langse

Ilustrasi Gua Langse (Foto : instagram)
Selain kaya akan wisata pantai, Kebumen juga punya banyak Goa yang bagus dan indah untuk dikunjungi. Salah satu gua yang lagi ngehits di instagram adalah Gua Langse.

Lokasi Goa Langse terletak di desa Totogan, kecamatan Karangsambung. Di sekitar desa ini terdapat sebuah bukit bernama Bukit Jatibungkus. Nah, di bukit inilah kamu dapat menjumpai banyak gua seperti Gua Langse di sisi barat, Gua Sikepul dan Gua Silodong di sebelah timur.

Goa Petruk

Gua Petruk Kebumen (Foto : @rifkiantariksa)
Lokasi Gua Petruk berada di kawasan wisata eko-karst Gombong selatan, tepatnya di Dukuh Mandayana, Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, sekitar 4.5 km arah selatan dari Goa Jatijajar. Gua Petruk ini memiliki 3 bagian gua.

Pada bagian gua pertama kamu akan menemui kelelawar dengan bau kurang sedap dan beterbangan ke sana kemari. Di bagian kedua gua atau yang dinamai dengan Goa Semar kamu mulai bisa menikmati panorama bebatuan yang sangat indah. Denger-denger gua ini paling indah se Indonesia lho. Bener gak seh?

Bagian terakhir adalah bagian Goa Petruk. Disebut Goa Petruk karena konon kabarnya di bagian ini kamu akan menemui batu yang mirip banget sama bentuk hidung Petruk.

Kalau kamu ingin menelusuri hingga ujung harus dengan pemandu. Setelah sampai pada ujung gua kamu bisa mengunjungi pantai ataupun air terjun yang berada dekat di ujung gua.

Goa Silodong

Gua Silodong (Foto : @alexandre.andreas22)
Lokasi Goa Silodong berada di Desa Kalisana, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen. Dari Desa Kalisana kamu masih harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit untuk mencapai lokasi gua. Goa Silodong lumayan tersembunyi dan masih jarang dikunjungi.

Kamu harus hati-hati ketika menuju lokasi Goa, karena walaupun akses jalan menuju gua sudah ditata dengan baik tapi kamu akan menjumpai jalanan berbatu terjal. Yang wajib diperhatikan lagi adalah ketika kamu selfie jangan sampai lupa diri.

Gua unik di Kebumen ini memiliki 3 lantai dengan kedalaman gua sekitar 150 meter. Saran bagi kamu yang akan mengunjungi gua ini sebaiknya membawa peralatan dan perlengkapan sendiri, karena belum ada penyewaan alat-alat. Alangkah lebihbaiknya kamu meminta bantuan warga sekitar untuk menemanimu masuk ke dalam goa..

Goa Jatijajar

Goa Jatijajar (Foto : wikimedia.org)
Nah, kalau objek wisata yang satu ini pastinya sobat traveler sudah pada tahu bukan? Ya, Gua Jatijajar adalah salah satu tempat wisata di Kebumen yang paling terkenal. Bahkan konon kabarnya, keindahan goa ini sudah sangat populer dikalangan wisatawan mancanegara lho.

Lokasi Goa Jatijajar terletak di desa Jatijajar, Kecamatan Ayah. Jadi, jika kamu berkunjung kesini bisa sekalian mampir ke Pantai Ayah. Jarak dari Kota Kebumen sekitar 45 km.

Gua ini cukup luas dengan panjang dari pintu masuk hingga pintu keluar sekitar 250 meter. Gua Jatijajar memiliki keunikan berupa adanya 4 sungai atau sendang yang mengalir di dalam gua. Sendang-sendang tersebut bernama Puser Bumi, Jombor, Mawar dan Kantil.

Dari pintu masuk gua pengunjung akan menemui jembatan untuk menuju ruang pertama yang cukup luas. Tidak lama kemudian kamu akan sampai di sungai bawah tanah. Di sini kamu bisa melihat Sendang Mawar dan Sendang Kantil.

Fasilitas pendukung di dalam gua bisa dibilang lengkap dengan adanya tangga dan pegangan untuk pengunjung agar tidak kepleset. Ada juga lampu terang beraneka warna yang membuat gradasi warna dinding gua makin cantik.

Kira-kira berapa ya harga tiket masuk Goa Jatijajar ini? Harga tiketnya murah meriah kok, hanya sekitar Rp.7.000,- untuk orang dewasa dan Rp.4.000,- untuk anak-anak.

Nasi Penggel

Kuliner Khas Kebumen Nasi Penggel (Foto : kaskus.co.id)
Nasi Penggel merupakan makanan khas Kebumen yang berupa nasi berbentuk bulat seperti bola pingpong yang disajikan diatas pincuk daun pisang. Nasi tersebut kemudian dikasih sayur nangka (jangan gori) serta lauk berupa kikil atau jeroan sapi.

Satu pincuk umumnya berisi 7–8 penggel. Rasanya yang gurih dan mengenyangkan pas banget untuk dijadikan sarapan di pagi hari. Seporsi nasi penggel bisa ditebus dengan harga 8–10 ribu rupiah.

Saat ini, makanan khas ini kian langka dan hanya bisa kamu temukan di tempat-tempat tertentu aja. Oya, Nasi Penggel ini konon kabarnya hanya bisa ditemukan ketika pagi hari saja lho, jadi kalau sudah siangan dikit udah susah ditemukan.

Soto Tamanwinangun

Soto Tamanwinangun (Foto : kaskus.co.id)
Tak hanya Kudus dan Semarang yang terkenal akan kelezatan sotonya, Kebumen juga punya soto khas yang rasanya bisa diadu. Gak percaya? Cobain deh soto Tamanwinangun yang berasal dari dari Tamanwinangun, Kebumen.

Berbeda dengan soto-soto lainnya, soto Tamanwinangun ini menggunakan daging entok atau itik Serati. Di setiap suwiran dagingnya, bumbu soto terasa meresap sempurna.

Soto ini tidak menggunakan kuah bening seperti soto umumnya, melainkan memakai kuah santan yang berpadu dengan kaldu entok yang nikmat dan gurih. Seporsi soto Tamanwinangun biasanya dilengkapi dengan potongan ketupat yang bikin kenyang.

Lanting Khas Kebumen

Lanting Khas Kebumen (Foto : harianresep.blogspot.com)
Lanting atau Klanthing termasuk salah satu oleh-oleh khas Kebumen yang sangat terkenal selain Sale Pisang dan Jipang Kacang. Bahkan kota Kebumen pun sering dijuluki kota Lanting. Makanan kering berbentuk angka delapan ini menggunakan singkong sebagai bahan dasarnya.

Pada awalnya, lanting ini hanya memiliki dua rasa aja, yaitu original dan bawang goreng. Tapi, seiring dengan perkembangan zaman kini lanting diproduksi dengan aneka rasa, seperti rasa balado, keju, pedas manis, jagung bakar, dan rasa yang lainnya.

Rasanya yang gurih dan renyah bakal bikin kamu ketagihan loh guys. Mungkin kamu gak akan berhenti memakannya sebelum habis sebungkus. Kalau kamu mudik atau singgah di Kebumen, jangan sampai melewatkan camilan enak yang satu ini.

Soto Ayam Petanahan

Ilustrasi makanan khas Kebumen Soto Petanahan (Foto : masakandapurku.com)
Selain terkenal akan peyek yutuknya, daerah Petanahan juga kondang akan kelezatan sotonya. Salah satu soto khas Petanahan yang terkenal enak adalah soto Sukarman atau yang dikenal juga dengan nama Pak Kored.

Soto Petanahan ini berisi suwiran daging, lengkap dengan toge dan potongan ketupat. Kamu gak akan menemukan potongan kubis dan soun seperti soto pada umumnya.

Kuah soto Petanahan ini tampak kental dan terasa gurih karena disajikan dengan bumbu rempah seperti kunyit dan jahe yang menambah citarasa soto ini. Karena porsinya banyak, seporsi udah bisa bikin kamu kenyang! Tapi, kalau perut kamu masih muat ya silahkan nambah lagi, hehe.

Yutuk Goreng

Yutuk Goreng (Foto : kabarkebumen.com)
Yutuk adalah sejenis hewan laut yang mudah ditemukan di pesisir pantai Kebumen, terutama pantai Petanahan. Oleh warga setempat, hewan bercangkang yang mirip undur-undur ini diolah menjadi bakwan ataupun rempeyek khas yang renyah dan gurih mirip udang.

Jika mampir ke pantai Petanahan, jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas yang satu ini. Bakwan atau rempeyek yutuk ini paling enak dijadikan pelengkap saat menyantap pecel yang juga biasa dijajakan di sana.

Harganya murah banget kok hanya 5 ribu untuk seporsi pecel dan seribu rupiah untuk satu peyek yutuk, kamu sudah bisa menikmati makanan khas ini. Oya, rempeyek yutuk ini juga sering disebut dengan nama rempeyek undur-undur.

Sate Ambal

Sate Ambal Kebumen (Foto : kaskus.co.id)
Siapa seh yang tak kenal dengan Sate Ambal? Bagi kamu yang asli Kebumen atau yang biasa singgah di kota ini tentu sudah tak asing dengan makanan yang satu ini. Sate ayam khas Kebumen yang terkenal dan legendaris ini juga bisa kamu temukan di luar daerah Kebumen.

Sesuai namanya, sate Ambal berasal dari desa Ambalresmi, kecamatan Ambal yang berada di pesisir selatan Kebumen. Sepintas memang mirip dengan sate Madura, namun bumbu yang digunakan sate Ambal ini jauh berbeda.

Kalau sate Madura biasanya menggunakan kacang tanah sebagai bahan dasar bumbunya, lain halnya dengan sate Ambal yang memanfaatkan sambal tempe untuk menciptakan citarasa yang unik lewat rasa pedas yang bercampur dengan jahe dan aneka rempah lainnya.

Sebelum dibakar, daging satenya telah dimasak terlebih dahulu sehingga rasanya lembut dan gurih. Sate Ambal biasanya disajikan terpisah dari bumbunya, lengkap dengan potongan lontong atau ketupat. Untuk menikmati rasa sate Ambal yang maknyus top markotop di Kebumen, kamu cukup mengeluarkan uang antara 10–15 ribu aja. Murah meriah banget bukan?

Air Terjun Kedondong atau Curug Kedondong (Curug Gunungsari)

Air Terjun Kedondong atau Curug Kedondong (Foto : instagram)
Curug Kedondong merupakan curug di daerah Kebumen yang wajib dikunjungi bagi kamu pecinta air terjun. Mengapa demikian? Karena curug yang mempunyai ketinggian 23 meter ini unik dan indah. Air disini turun merayap pelan diantara tebing bebatuan.

Selain itu, tempat wisata air terjun di Kebumen ini masih jarang dikunjungi sehingga nuansa alaminya dapat banget. Kamu bisa mendapatkan spot foto yang keren disini dengan latar air terjun dan bebatuan. Hasil jepretan kamu di tempat ini akan semakin membuat instagrammu makin ngehits.

Lokasi Curug Kedondong atau yang sering disebut Curug Gunungsari ini berada di Desa Gunungsari Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Warga setempat menyebutnya Curug Butak. Jarak air terjun ini sekitar 26 km dari kota Kebumen. Setelah sampai di desa (pemukiman warga) kamu masih harus berjalan sekitar 450 meter menuju lokasi.

Karena curug ini belum resmi dikelola menjadi objek wisata, jadi belum ada akses masuk maupun fasilitas. Anda tak akan menemukan kolam untuk berendam di bawah curug cantik ini. Jadi, kalau memang kamu mau mengunjungi curug ini sebaiknya membawa bekal makanan dan minuman dari rumah.

Air Terjun Plumbon atau Curug Plumbon (Curug Kali)

Curug Plumbon termasuk air terjun yang bagus di Kebumen (Foto : @gunk96)
Oya, saya hampir lupa mengenalkan istilah curug. Bagi sobat traveler yang belum tahu, curug itu artinya air terjun. Jadi, kalau kamu denger kata curug atau coban itu sama dengan air terjun, atau waterfall. Lokasi Curug Plumbon terletak antara Dusun Grigak dan Plumbon di Desa Plumbon, Kecamtan Karangsambung, Kebumen.

Air terjun terindah di Kebumen ini berada tidak jauh dari SD N 2 Plumbon atau bisa dibilang curug ini berada tidak jauh dari jalan Raya Plumbon-Wadasmalang. Jaraknya dari kota Kebumen sekitar 16 km.

Nah, di sekitar SD N 2 Plumbon inilah nantinya pengunjung memarkir kendaraan yang kemudian dilanjutkan perjalanan dengan menyusuri sungai. Curug Plumbon memiliki ketinggian sekitar 15 meter.

Walaupun tidak begitu tinggi, curug ini terkenal dengan kejernihan airnya yang siap memanjakan Anda dengan kesejukan dan kedamaian. Keistimewaan lain yang dimiliki air terjun ini adalah bentuknya yang unik, cocok banget untuk foto-foto.

Tal ayal, Curug Plumbon pun saat ini menjadi salah satu tempat wisata indah di Kebumen yang ngehits banget dikalangan anak muda Jangan lupa siapkan kamera full baterai kalau berkunjung ke sini. Rugi deh kalau sampai melewatkan tempat yang paling instagramable di Kebumen ini.

Air Terjun Wringin atau Curug Wringin

Ilustrasi air terjun indah di Kebumen yang bernama Curug Wringin (Foto : @baihaqi.krw)
Bagi kamu yang suka banget sama kegiatan cliff jumping, gak perlu deh jauh-jauh pergi ke Blue Lagoon, Nusa Ceningan, Bali. Datang saja Curug Wringin yang terletak di Desa Pujotirto, Kecamatan Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah. Dari desai ini kamu cukup trekking sekitar 30-45 menit saja.

Air terjun Curug Wringin ini merupakan tempat yang bagus untuk cliff jumping. Recommended deh, hehe. Lokasinya tersembunyi di antara kebun warga setempat dan konon kabarnya belum banyak dikunjungi wisatawan.

Selain enak buat cliff jumping, kolam di curug ini juga cocok sekali untuk berenang karena luasnya yang mencapai sekitar 6 meter. Namun, bagi kamu yang gak jago berenang, sangat tidak disarankan menjeburkan diri disini. Hal ini karena kedalaman kolam bisa mencapai sekitar 4-6 meter.

Air Terjun Gemawang atau Curug Gemawang

Curug Gemawang salah satu air terjun di Kebumen yang indah dan bagus (Foto : instagram)
Air Terjun Gemawang terletak di desa Candirenggo, kecamatan Ayah. Air terjun ini terkenal sebagai mutiara cantik tersembunyi dari Kebumen karena lokasinya berada dibalik perbukitan yang lebat.

Karena berada di perbukitan dan masih belum terjamah, maka untuk mengunjunginya kamu harus siap dengan fisik yang prima untuk treking. Kamu hanya bisa menaiki kendaraan hingga Desa Candirenggo, setelah itu kamu harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.

Untuk kendaraan bisa dititipkan di rumah warga setempat di Desa Candirenggo. Selama treking kamu akan melewati jalan tanah, menyeberangi sungai, dan melalui pemakaman sebelum akhirnya tiba di lokasi. Rasa lelah dan letih akan terbayarkan begitu kamu melihat keindahan Curug Gemawang.

Pantai Logending

Pantai Ayah atau sering disebut juga dengan nama Pantai Logending merupakan salah satu dari deretan pantai indah di Kebumen, nama Logending sendiri berasal dari kata “lo” dan “gending”, “lo” adalah sebuah nama pohon yang kayunya dapat di campur kedalam alat musik dalam bahasa jawa yang di sebut Java Gending.

Pantai Ayah memiliki garis pantai yang cukup panjang, objek wisata Kebumen satu ini sudah cukup populer dikalangan wisatawan sebagai salah satu tempat wisata di Kebumen yang wajib dikunjungi bersama deretan pantai lainnya. 
Pantai Ayah memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kebanyakan pantai laut selatan, yaitu ombaknya yang cukup besar dan dikelilingi oleh perbukitan karst, selain itu Pantai Ayah juga memiliki pasir hitam kecoklatan, walaupun pasir hitam namun pemandangan di objek wisata ini tak kalah indah dengan pantai berpasir putih lho. Selain menjadi tempat wisata, Pantai Ayah juga menjadi salah satu TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di Kebumen, nah jika kamu sudah bosan bermain air, Pantai Ayah juga menawarkan pemandangan yang berbeda lho, dimana terdapat hutan jati didekat kawasan pantai, hutan jati ini dikelola oleh Perhutani KPH Kedu Selatan. Di Hutan Jati Logending ini terdapat berbagai macam tanaman yang merupakan tanaman lokal langka, salah satu tanaman langka yang bisa kita temukan di hutan tersebut adalah kayu mahoni Afrika, pohon kayu Mahoni Afrika memang jarang ditemukan di hutan lainnya, karena itu Hutan Logending juga dijadikan sebagai tempat penelitian tanaman tersebut 

Menurut cerita, hutan di Pantai Ayah kebumen ini dahulunya digunakan sebagai tempat pengawasan dan pos penjagaan oleh tentara Belanda dan Jepang selama menjajah Indonesia, bukan tanpa alasan, hal tersebut dibuktikan dengan terdapatnya benteng yang terletak di dekat pantai. 
Pada tahun 1948-1950, ketika terjadi revolusi di Indonesia, Hutan Jati Logending dekat Pantai Ayah Kebumen tersebut juga digunakan sebagai tempat persembuyian para pejuang militer dalam mempertahankan wilayahnya lho. Bisa dibilang Pantai Ayah merupakan pantai unik di Kebumen, karena tidak hanya menawarkan wisata pantai dan hutan saja, di objek wisata Kebumen tersebut kita juga bisa menjelajah sungai Bodo dengan menggunakan perahu yang sudah disediakan lho, sepanjang penyusuran sungai kita akan melihat pemandangan indah pepohonan dipinggir sungai, Sungai Bodo juga menjadi pemisah antara Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap. Puas berkeliling dikawasan Pantai Ayah, kini saatnya kamu bersantai dipinggir pantai sambil menikmati jajanan yang ditawarkan warung-warung pinggir pantai, sembari menyantap makanan dan ngobrol santai bersama keluarga maupun teman, kita bisa melihat indahnya sunset di Pantai Ayah Kebumen ini, ya, Pantai Ayah menjadi salah satu spot keren untuk melihat sunset di Kebumen. Pantai Ayang merupakan salah satu pantai terlengkap di Kebumen, selain wisatanya yang menarik, Pantai Ayah juga didukung dengan fasilitas lengkap seperti terdapatnya tempat parkir, mushola, ruang ganti pakaian, warung makan, hingga area permainan anak. Sumber Artikel : http://www.brobali.com/2016/09/pantai-ayah-pantai-terlengkap-di-kebumen.html

Pantai Sodong

Pesona Pantai Sodong di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi, Trie yas)
Pohon cemara berjejer tumbuh kokok tinggi, gerakannya lembut disapu angin seolah menyapa selamat datang, Mentari baru saja muncul, samar-samar tersenyum di balik bukit memberi sinar harapan, ketika menyelusuri pasir dan deru ombak yang pecah di Pantai Sodong. 
Pantai Sodong masih terdengar asing bagi travelersdibanding tempat-tempat wisata lainnya yang berada di Jawa Tengah, merupakan destinasi baru yang belum banyak diekspos. Tepatnya berada Kabupaten Cilacap yang merupakan perbatasan dengan pantai selatan.  Di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Pohon cemaran tumbuh di pinggir pantai membuat suasana tenang, adem. (Sumber foto: Dokumentasi,Trie yas)
Untuk menuju lokasi jika dari arah cilacap ataupun luar kota kalian harus menuju Adipala, kemudian setelah sampai di Bangjo Terminal Adipala ambil arah menuju jalan Srandil, nantinya kalian bakal masuk daerah Desa Wisata Karangbenda.
Dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan kendaraan roda empat atau dua dari pusat kota, barisan pohon kelapa akan menyambut kedatangan travelers. Pohon cemara udang yang ditanam secara rapi menciptakan aspek estetika sangat terlihat indah.  Ayunan dan bangku yang tersedia membuat bentah berlama-lama menatap pantai dan membiarkan tubuh ini terbuai pelukan angin.
Tiket masuk Pantai Sodong relatif murah hanya Rp 4000 yang berkendaraan mobil atau motor, bagi yang datang dengan bersepeda bisa masuk gratis.
Berwisata ke sini jika ingin mendapat view yang indah, datanglah pagi-pagi sekali, menunggu matahari terbit atau datang sore sekalian.
Pemandanga Pantai Sodong yang berada di Kebupaten Cilacap, Jawa Tengah di pagi hari. (Sumber Foto: Dokumen Pribadi, Trie yas)
Suasana asri dengan angin lembut memeluk akan membuat wajah pantai semakin mempesona. Tempat yang cukup luas bisa membuat travellers seolah menyebrangi lautan yang dangkal. Terlihat pemecah ombak yang kokoh. Di sisi lain terdapat batu-batu besar berjajar dimanfaatkan oleh para traveler yang memiliki hobi mancing.
Perbukitan area Gunung Selok
Salah satu sisi Pantai Sodong terdapat perbukitan yang indah dengan aliran air terjun, Daerah perbukitan area Gunung Selok memanjakan mata travellers. Untuk mendakinya tidak terlalu sulit karena jalan menuju ke atas sengaja sudah dibuka dan cukup aman dengan papan petunjuk. Sampai ke atas kita akan menemukan gua, tidak hanya satu tetapi ada lebih dari tiga dengan menyimpan cerita misteri atau legenda yang beredar di masyarakat sekitar.
Gunung Selok mempunyai luas 126,20 ha di mata masyarakat dikenal mistis dengan adanya tempat yang dikramatkan dan beberapa tempat yang dijadikan tempat berziarah.
Selain itu, travellers juga bisa bermain air tidak hanya di sekitar pantai, di sekitar perbukitan area Gunung Selok juga terdapat aliran air, menyerupai kali, dangkal namun airnya bersih dan juga hangat. Travellers bisa berendam di sana.
Saat musim hujan seperti ini diharap berhati-hati ketika ingin mendaki ke perbukitan di sisi Pantai Sodang karena jalanannya biasanya berlumut dan becek.

Pantai Menganti


Photo by mirandaharyanto
Kebumen ternyata menyimpan beragam keindahan pantai yang sayang dilewatkan saat berlibur. Garis pantai yang membujur dari wilayah Kabupaten Cilacap sampai Purworejo ternyata menyumbang destinasi wisata alam yang luar biasa di wilayah Kebumen.
Pantai Karangbolong, Pantai Ayah, Pantai Suwuk dan Pantai Petanahan mungkin sudah cukup pupler di kalangan wisatan. Untuk itu cobalah menikmati suasana yang berbeda di Pantai Menganti.
Pantai Menganti memang masih tergolong baru dan dibuka sejak tahun 2011. Sebelumnya pantai ini hanya menjadi tempat pendaratan nelayan setelah pulang mencari ikan. Panorama alamnya yang indah diantara perbukitan kars membuat banyak orang terkagum-kagum. Tak heran bila Pantai Menganti mendapat julukan sebagai Hawainya Indonesia.

Asal Usul Pantai Menganti Kebumen

Pantai Menganti memang memilki kisah tersendiri terutama tentang asul namanya. Dahulu seorang panglima perang Kerajaan Majapahit melarikan diri ke daerah pesisir selatan Jawadwipa. Hubungannya dengan pujaan hati ternyata tidak mendapat persetujuan dari sang raja.
Mereka kemudian berjanji untuk bertemu di tepi samudra yang memiliki pasir putih nan indah. Sepanjang hari panglima menanti namun sayangnya pujaan hati tak kunjung datang. Panglima terus menanti di atas bukit kapur sambil memandang laut lepas.
Dari penantian itulah kemudian muncul nama Pantai Menganti. Kisah ini menjadi sebuah legenda yang hidup di tengah masyarakat sekitar pantai. Versi lainnya juga membawa cerita lain yang berkembang di masyarakat. Kisah ini menceritakan tentang sebuah persahabatan antara Wali Syekh Maulana Malik Ibrahim (salah satu Wali Songo) dengan Syekh Subakir.
Kedua sahabat tersebut melakukan sebuah perjalanan untuk menyebarkan agama islam. Namun perjalanan ini dilakukan dengan cara terpisah. Mereka berjanji untuk bertemu kembali di pantai ini. Syekh Maulana sampai terlebih dahulu dan menanti sahabatnya. Kemudian mereka bertemu dan melanjutkan perjalanan masing-masing.
Menurut cerita yang beredar Syekh Maulana kembali ke Arab sedangkan Syekh Subakir ke Gunung Tidar Magelang. Terlepas benar atau tidaknya legenda tersebut Pantai Menganti tetaplah menjadi tempat penantian dengan panorama sekitar pantainya yang begitu indah.
Perjalanan menuju pantai memang tidak mudah. Melewati jalan yang berliku dan menanjak tentu akan ditemukan selama perjalanan. Namun, sepanjang perjalanan kamu akan disuguhkan dengan pemandangan perbukitan hijau yang cantik serta lautan yang sesekali terlihat diantara pepohonan hijau.
Pantai Menganti memiliki tebing tinggi dan besar yang mengepung hamparan pasir putih. Pantai ini seperti menyimpan surga tersembunyi di balik pegunungan karst. Deburan ombak, birunya laut serta pasir pantainya yang berwarna putih menciptakan suasana yang menyenangkan sekaligus menyejukkan pemandangan di depan mata.
Tak jauh dari pantai juga terdapat beberapa gubuk-gubuk yang tersedia di pinggiran tebing. Gubuk ini disewakan untuk pengunjung yang ingin menikmati suasana pantai sekaligus melepas lelah. Lokasinya juga jauh dari pemukiman penduduk. Meskipun berada di pesisir pantai selatan namun ombak di Pantai Menganti tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan karena lokasi pantai yang dikelilingi oleh gunung karang dan kapur.
Pantai ini juga pernah menjadi tempat ajang lomba selancar nasional di tahun 2011. Tak hanya itu saja Pantai Menganti juga memiliki air terjun dan goa yang cukup menarik perhatian. Air terjun tersebut letaknya agak jauh sehingga pengunjung harus berjalan kaki menuju lokasi.
Sedangkan goa yang disebutkan sebelumnya seringkali menjadi tempat kunjungan peziarah pada waktu-waktu tertentu karena dianggap sebagai tempat petilasan Maulana Malik Ibrahim.
Bila ingin menyaksikan keindahan pantai secara keseluruhan naiklah ke mercusuar. Di puncak bukit terdapat sebuah mercusuar setinggi 20 meter yang dibangun oleh Belanda sejak tahun 1912-1915. Perbukitan karang yang membentang sekaligus birunya laut yang tersaji di depan mata akan semakin menyempurnakan keindahan Pantai Menganti.
Tak cukup itu saja pantai ini juga menjadi tempat bersandar para nelayan setelah pulang melaut. Pengunjung bisa membeli ikan yang masih sangat segar dari hasil tangkapan nelayan. Menikmati wisata kuliner dengan pemandangan pantai yang begitu indah tersaji di depan mata tentu sangat Menkalinan.

Photo by nisvilailany

Akses Menuju Pantai Menganti Kebumen

Pantai Menganti lebih mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi. Saat ini juga belum tersedia kendaraan umum menuju pantai. Lokasinya berada di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kebumen. Perjalanan bisa ditempuh melalui dua jalur. Pertama melewati rute Kebumen ke arah Petanahan, Puring, Suwuk kemudian Menganti. Namun, kamu harus melewati medan yang kurang bersahabat melalui jalan ini.
Rute kedua melalui Kecamatan Gombong sekitar 45 km atau 1,5 jam perjalanan. Dari pusat Kecamatan Gombong kemudian melewati Pantai Logending ke arah selatan. Rute ini lebih mudah dilalui namun kamu harus menempuh perjalanan yang lebih jauh daripada rute pertama.

Fasilitas Yang Tersedia Di Pantai Menganti Kebumen

Saat ini sudah tersedia beberapa penginapan di Pantai Menganti. Harganya juga bervariasi dan cukup terjangkau. Selain itu tersedia juga area yang luas untuk pengunjung yang ingin merasakan suasana alam dengan cara camping. Beberapa warung makan juga sudah tersedia di pantai ini.